GpGlBSW0TfG8TpY7TpOiTUz5Gd==

City View Jatipohon: Dibangun 1935, Pernah Ditempati Perdana Menteri Indonesia ke-9 Burhanuddin Harahap

Penginapan City View Jatipohon selesai dibangun 13 Oktober 1935. (Khazanahgrobogan/BMA)
Khazanahgrobogan - Kalau Anda berkunjung ke objek wisata Jati Pohon Indah (JPI) yang terletak di Desa Sumber Jatipohon, Kecamatan Grobogan, maka sebelum masuk ke area wisata, Anda akan mendapati sebuah bangunan lama yang saat ini dijadikan sebagai homestay—atau lebih tepatnya penginapan. Bangunan itu ternyata merupakan bangunan yang menyimpan sejarah penting.

Sebuah sumber menyebutkan, bangunan lama bergaya Eropa yang terdapat di kompleks Jatipohon Indah (JPI) itu pernah ditempati Perdana Menteri Indonesia ke-9 Burhanuddin Harahap bersama keluarganya selama hampir setahun lamanya.

Burhanuddin tinggal di rumah itu sekira tahun 1960 karena masalah politik—lebih tepatnya berstatus sebagai tahanan politik di era Orde Lama. Selama Burhanuddin bertempat di rumah itu, sekitar bangunan dijaga aparat keamanan. Kebutuhan sehari-hari Burhanudin dilayani oleh seorang warga setempat bernama Rasmin.

Sesuai tulisan yang tercetak di tembok depan sisi kiri, bangunan rumah itu selesai dibangun pada tanggal 13 Oktober 1935 oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa dari Purwodadi bernama Tan Liong Pin. Tan Liong Pin membuat bangunan itu untuk tempat istirahat, dengan view panorama alam yang menawan.

Pada tahun 1950, bangunan itu dijual kepada perusahaan kayu milik negara yang kini bernama Perum Perhutani. Oleh pihak Perhutani, bangunan rumah bergaya Eropa dengan beberapa kamar itu dijadikan tempat penginapan dengan nama “City View Jati Pohon”.

Selain bangunan milik Tan Liong Pin tersebut, sebenarnya ada tiga bangunan pesanggrahan lainnya yang berdiri di sekitar lokasi yang kini menjadi objek wisata Jatipohon Indah (JPI). Tiga bangunan itu adalah milik Bupati Grobogan periode 1933-1944 Raden Adipati Sukarman Martohadinegoro, kemudian milik pengusaha Tionghoa bernama Tiong Sam, dan satunya lagi milik seorang dokter berkebangsaan Belanda bernama Van Palisen. Sehari-hari dokter itu bertugas di Rumah Sakit Zending yang didirikan pemerintah kolonial Belanda tahun 1924 yang kini menjadi RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi.

Dari empat bangunan itu, hanya satu yang masih kokoh hingga saat ini. Tiga bangunan lainnya sudah tidak ada lagi karena tidak ada yang merawat. (BMA - Redaksi Khazanah Grobogan)

 



Jasaview.id

Type above and press Enter to search.