 |
| Ibu Yaumi sedang melayani pelanggannya nasi gudeg koyor andalan warungnya. (Jatengnyamleng ID/BMA) |
Khazanahgrobogan - Semakin hari, kota Purwodadi semakin cantik bersolek. Sejumlah taman dan pusat kuliner didirikan untuk memanjakan warga dan pendatang. Salah satunya adalah Pusat Kuliner Purwodadi yang diresmikan oleh Bupati Grobogan, Sri Sumarni, pada 29 November 2018 lalu.
Di pusat kuliner ini, banyak dijumpai beraneka ragam kuliner yang bisa dipilih dan dinikmati. Salah satunya adalah gudeg koyor dan opor ayam di WM Mbak Tum. Asal tahu, menu di WM Mbak Tum, terkhusus opor ayam, adalah salah satu favorit mendiang pakar kuliner Indonesia, Bondan Winarno.
Hanya saja—yang sering dikunjungi Pak Bondan adalah WM MBak Tum yang berada di Peterongan, Semarang. WM Mbak Tum Peterongan ini adalah warung dengan menu gudeg koyor dan opor ayam asli yang dikelola oleh Mbak Tum. Sangking sukanya dengan opor ayam Mbak Tum, Pak Bondan menjuluki Mbak Tum sebagai Menpora (Menteri Opor Ayam).
Adapun WM Mbak Tum yang berada di Pusat Kuliner Purwodadi dikelola oleh Yaumi—adik kandung Mbak Tum. Awalnya, Ibu Yaumi ikut Mbak Tum berjualan di Semarang selama kurang lebih 10 tahun. Karena sesuatu dan lain, ia harus pulang ke Purwodadi.
Akhirnya, pada 2006, Ibu Yaumi mendirikan WM Mbak Tum dengan menu jualan yang sama yaitu gudeg koyor dan opor ayam. Awalnya, ia berjualan di Jalan R Soeprapto, Purwodadi, tepatnya di trotoar depan lapas. Di tempat ini, WM Mbak Tum sangat ramai. Para pelanggannya datang dari beragam lapisan sosial.
Awal tahun 2019, karena relokasi, warung pun pindah ke Pusat Kuliner Purwodadi. Kepindahan itu sempat membuat warung sepi. Apalagi setahun kemudian terjadi pageblug Covid-19. Praktis warung semakin sepi. Namun Ibu Yaumi tetap berjualan. Seiring penyebaran virus Corona yang mulai melandai, WM Mbak Tum pun mulai ramai kembali.
Karena
berasal dari resep yang sama, cita rasa gudeg koyor dan opor ayam di warung
yang dikelola Ibu Yaumi ini memang tidak jauh berbeda dengan warung Mbak Tum
yang di Semarang. Opor ayamnya lezat, gurih, dan mlekoh—kuahnya. Begitu
pun gudeg koyornya. Layak dicoba! (BMA – Redaksi Jatengnyamleng ID)
