GpGlBSW0TfG8TpY7TpOiTUz5Gd==

Sejak 1990, Keluarga Besar Bani Martodipuro dan Bejo Gelar Halalbihalal Tiap 2 Syawal

Bersalam-salaman setelah acara menjadi bagian penting acara halalbihalal keluarga besar bani Martodipuro dan Bejo setiap 2 Syawal. (Khazanahgrobogan/BMA)
Khazanahgrobogan - Keluarga besar bani (keturunan) Martodipuro Sirin dan Bejo menggelar acara halalbihalal keluarga setiap tanggal 2 Syawal yang tahun ini jatuh pada Minggu (23/4/2023). Acara halalbihalal yang digelar di rumah H. Ahmad Syahudi-Hj. Sunarti, RT 05 RW IV Dusun Beru, Desa Kalirejo, Kecamatan Wirosari, itu telah rutin diadakan sejak tahun 1990-an awal.

Koordinator Persaudaraan Keluarga besar Martodipuro dan Bejo, Badiatul Muchlisin Asti, menuturkan, sejak tahun 1990-an awal, halal bihalal keluarga besar anak cucu simbah Martodipuro dan Bejo sudah mulai rutin diadakan setiap tanggal 2 Syawal. Halal bihalal diikuti semua anak cucu dari keluarga besar Mbah Marto dan Mbah Bejo.

“Meski sudah lama, sudah berjalan lebih dari 30-an tahun, namun sejauh ini masih banyak yang belum bisa hadir karena berbagai alasan, antara lain karena jarak yang jauh dan kesibukan masing-masing bersama keluarganya saat lebaran,” tutur Badiatul Muchlisin Asti.

Meski demikian, pihaknya berharap agar tahun-tahun berikutnya, mereka yang belum bisa hadir mau menyempatkan hadir, sehingga bisa mengeratkan kembali tali silaturahmi dan persaudaraan.   

Salah satu anggota keluarga yang beruntung mendapat doorprize sebuah kipas angin. (Khazanahgrobogan/BMA)
Badiatul menuturkan, sejak beberapa tahun lalu, kemasan acara halalbihalal dibuat lebih santai untuk menghindari acara yang yang terkesan sekedar seremonial belaka. Pihaknya mulai menggali cerita tentang silsilah dan nasab, terutama kaitan antara Mbah Marto dan Mbah Bejo, sehingga yang hadir, terutama cucu ke bawah, tahu dan memahami bahwa semua yang hadir dan diundang di forum itu diikat oleh tali rahim dan nasab yang sama.

Pihaknya juga menggali butir-butir keteladanan yang bisa dipetik dari leluhurnya yang saat ini sudah wafat, misalnya dalam hal ibadah, dengan harapan bisa diteladani seluruh anak cucu.

Acara juga dibuat partisipatif. Pengisi acara seperti tilawah Alquran, tahlil, sambutan, pesan-kesan, mauidah hasanah, semua bergiliran bagi yang punya kompetensi.

Bahkan sejak beberapa tahun lalu, ada pembagian ‘angpau’ untuk anak-cucu yang belum menikah dan belum kerja, serta pembagian doorprize yang lumayan banyak. Tahun ini grand doorprize-nya adalah dua buah kipas angin.

Lebih lanjut Badiatul menuturkan, saat ini sedang disusun silsilah dari atas hingga ke bawah, agar semua yang hadir tahu dan saling mengenal. Harapannya, pertemuan yang setahun sekali ini bisa dimaksimalkan untuk benar-benar merajut silaturahim dengan tagline "Yang putus disambung, yang tersambung diperkokoh". (BMA – Khazanah Grobogan)

 



Jasaview.id

Type above and press Enter to search.